dalam redup mentari, berdiri
diantara sekatsekat kemungkinan
ah, realita keinginan dan harapan
teraduk, segelas memori
awan muram, terbungkus nodanoda temaram
guratan fajar kemarin, tiada lagi terpancar
pilu, membisu
padamu, kerinduan tak kan pernah tenggelam,
meski harapan secerah lilin terpendar
:semoga kau tau,
dan malam, mulai setapak menanjak
memutar ceritacerita kemarin dalam langit kelabu,
:jika hanya semulia rasa yang kupunya untukmu,
salah kah aku, memantaskan diri hingga waktu tiba kelak?
jika diam adalah cara mencinta dan menjaga,
maka biarkan ku nikmati bayangbayangmu,
yang menjadi pewarna atas rindurindu dada
:aku mencintaimu,
kini, dalam rona temaram bergugus gemintang,
menanti cahaya membuka kelambu
O Tuhan, berkati dia dalam perjalanan panjang,.
dia, si paras ayu memerah,
:wanitaku.
#
10/6/14
Monday, June 16, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Apa yang anda pikirkan pertama tentang sastra?
ReplyDelete"Galau yang menyenangkan" :D haha
hahaha
ReplyDeletepaling tidak ada tempat pencurahan yang (mungkin) positif :D